Fondamental Konsep Karnus - Iwan Benny Purwowidodo - BAB 1 - Pendahuluan
Kehidupan manusia saat ini berkembang semakin modern, artinya semuanya serba digital dan cepat, banyak penemuan hal-hal baru yang canggih, perkembangan teknologi pada segala bidang ilmu, ditambah lagi adanya perubahan lingkungan yang semakin drastis pasti akan membawa perubahan pada manusia. Perkembangan teknologi dan informasi yang sangat cepat ini akan banyak memudahkan manusia dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Di sisi lain tuntutan kehidupan dan persaingan yang semakin tinggi membuat manusia harus bekerja lebih keras, lebih banyak pekerjaan yang menggunakan otak dari pada fisik, waktu bekerja lebih lama daripada waktu untuk santai, sehingga pada akhirnya berpotensi terjadi ketidakseimbangan dalam aktivitas tubuh sehari-hari.
Dalam hal pemenuhan kebutuhan pangan manusia sehari-hari, teknologi pemrosesan pangan dan kreatifitas menciptakan produk-produk pangan baru juga berkembang semakin beragam. Ditambah lagi pertambahan penduduk dunia yang semakin meningkat, sehingga kebutuhan pangan menjadi meningkat pula. Hal ini menyebabkan semakin banyak muncul produk-produk pangan olahan dan makanan fast food, karena menyesuaikan dengan pola hidup manusia yang semakin cepat. Kedua jenis produk pangan ini umumnya banyak menggunakan berbagai bahan tambahan pangan sintetik (pewarna, pengawet, perisa, pemanis dll) dan mempunyai kadar GGL (gula, garam dan lemak) yang cukup tinggi. Bahan tambahan pangan perisa merupakan jenis bahan tambahan pangan yang paling banyak jumlahnya yaitu mencapai ribuan, dimana sebagian besar merupakan perisa identik alami dan artifisial yang harganya lebih murah daripada perisa alami. Hal ini akan merangsang pertumbuhan jenis pangan olahan baru yang banyak dan beragam pula. Demikian juga dengan adanya bahan tambahan pangan lainnya. Kita dapat simulasikan jika kita mengkonsumsi pangan olahan tertentu, dalam satu jenis pangan akan terdapat berbagai bahan tambahan pangan seperti pewarna, perisa, pemanis, pengawet dll, yang mayoritas merupakan bahan tambahan pangan sintetik. Apabila kita mengkonsumsi terus-menerus setiap hari, maka akan banyak terakumulasi dalam tubuh kita. Produk pangan olahan juga mempunyai karakteristik dapat disimpan dalam waktu yang cukup lama. Beberapa produk pangan olahan menggunakan teknologi yang dapat merubah karakteristik bahan pangan asal menjadi bahan pangan yang mempunyai karakteristik baru, sebagai contoh produk hidrogenasi yaitu coklat yang dibuat dari minyak nabati terhidrogenasi, margarin, nondairy creamer dll. Saat ini produk pangan olahan sudah menggeser produk pangan non olahan dalam konsumsi pangan sehari-hari.
Di sisi lain adanya perubahan lingkungan kita yang semakin drastis, seperti semakin banyak paparan polusi udara (cerobong pabrik, asap kendaraan, pembakaran dll), polusi air (limbah kimia dari pabrik dll), logam berat, racun, dan senyawa-senyawa kimia lainnya juga dapat menyebabkan perubahan pada kehidupan manusia.
Tentunya seluruh perubahan aspek kehidupan tersebut akan memberikan pengaruh terhadap kehidupan manusia khususnya di sisi kesehatan. Tidak dapat dipungkiri saat ini perkembangan berbagai penyakit degeneratif (penyakit gangguan lambung, hipertensi, gagal jantung, diabetes melitus, stroke dll) dan penyakit sel abnormal (kista, mioma, endometriosis, autoimum, kanker dll) semakin meningkat jumlahnya. Penyakit-penyakit ini tidak hanya diderita orang usia dewasa-lanjut, tetapi juga pada orang usia muda. Meskipun bukan tergolong penyakit menular tetapi penyakit ini justru sangat menurunkan kualitas hidup penderitanya, belum dapat disembuhkan secara cepat, membutuhkan biaya tinggi dan menjadi penyumbang besar angka kematian pasien.
Sebetulnya apa yang menjadi penyebab timbulnya penyakit-penyakit degeneratif dan sel abnormal tersebut? Di kalangan medis menyebutkan adanya istilah sindrom metabolik, yang artinya terjadi ketidakberesan dalam sistem metabollisme tubuh manusia. Konsep Karnus mempelajari tubuh manusia dan hubungan manusia dengan alam semesta, menyimpulkan bahwa ada 2 faktor penyebab penyakit tersebut yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal adalah faktor yang berasal dari dalam tubuh manusia sendiri, sedangkan faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari luar tubuh manusia.
Faktor internal adalah faktor yang melibatkan sistem-sistem dalam tubuh manusia, sebagai contoh:
- Apakah sistem pencernaan makanan berjalan normal?
- Apakah sistem peredaran darah berjalan lancar?
- Apakah sistem enzim dan hormon bekerja dengan baik?
- Apakah sistem pertahanan tubuh kita dapat bekerja maksimal?
- Apakah sistem-sistem tubuh yang lainnya berjalan dengan baik?
- Faktor genetik yang mungkin ada
- Faktor stress yang berkepanjangan
- Kurangnya aktivitas fisik (olah raga)
- dan lain-lain
- Apakah asupan makanan setiap hari mencukupi kebutuhan nutrisi tubuh kita? Meliputi nutrisi makro (karbohidrat, protein, lemak) dan nutrisi mikro (vitamin dan mineral)
- Apakah semua makanan yang kita konsumsi adalah makanan yang dapat diterima oleh sel tubuh kita?
- Apakah makanan kita mengandung bahan-bahan yang dapat mengganggu metabolisme tubuh kita?
- Apakah terpapar senyawa lain yang dapat mengganggu sistem metabolisme tubuh kita (polusi, racun, logam berat, rokok, senyawa kimia berbahaya lainnya, dll)?
- Faktor dari lingkungan hidup lainnya
Selanjutnya kita dapat melakukan analisa dan identifikasi dengan detail apa saja sebetulnya yang menjadi penyebab penyakit degeneratif dan sel abnormal tersebut. Penyakit yang satu dengan lainnya mungkin penyebabnya sama atau berbeda, dan bisa karena bisa karena faktor tunggal atau multifaktor. Setelah mengetahui secara detail faktor-faktor spesifik penyebab penyakit tersebut, kita akan mengetahui inti permasalahan yang sebenarnya sehingga kita dapat melakukan proses penanganan peyakit tersebut dengan lebih tepat. Selain itu apabila kita sudah mengetahui penyebab penyakit-penyakit tersebut, kita dapat dengan mudah melakukan tindakan pencegahan yang tepat sehingga tubuh kita akan tetap sehat dan dapat melaksanakan aktivitas sehari-hari dengan baik serta beresiko kecil terkena penyakit degeneratif dan sel abnormal.
Pada kenyataaannya saat ini secara umum penyakit degeneratif dan sel abnormal dianggap praktisi kesehatan sebagai penyakit yang masih sulit untuk disembuhkan. Pasien diterapi seumur hidup dengan obat-obatan hanya agar penyakitnya tidak bertambah parah dan tidak mengalami kompilkasi. Seringkali terapi yang dilakukan hanya bersifat simptomatik, yang hanya menghilangkan gejala yang dirasakan, tetapi tidak menuju pada kesembuhan. Apabila terapi simptomatik dilakukan secara terus-menerus, maka penyakit tidak akan sembuh dan justru sering dengan waktu akan bertambah parah dan dapat terjadi komplikasi. Kalaupun dilakukan terapi pengobatan yang bertujuan menyembuhkan, tetapi pada kenyataannya tingkat keberhasilannya juga masih belum memuaskan. Beberapa kasus penyakit dapat ditangani dengan baik, tetapi dalam beberapa waktu akan muncul kembali. Tingkat kesembuhan pasien usia dewasa-lanjut biasanya juga lebih rendah dibandingkan dengan pasien usia muda. Sedangkan penyakit degeneratif dan sel abnormal umumnya menyerang usia dewasa-lanjut walaupun saat ini menyerang usia muda. Di sisi lain harapan setiap manusia adalah hidup sampai dengan usia lanjut dalam kondisi tetap sehat dan dapat beraktivitas dengan baik.
Apakah kita akan mengalami masa seperti ini terus menerus dan 100% pasrah dengan metoda pengobatan yang ada? Ataukah kita akan mencoba berfikir dan menganalisa dengan lebih teliti dan menemukan jalan keluar yang lebih baik?
Konsep Karnus mempelajari tubuh manusia sesuai algoritma Sang Pencipta dan hubungannya dengan alam semesta. Sehingga identifikasi akar permasalahan dan solusi penanganan penyakit yang diambil selalu dikembalikan dan sejalan dengan algoritma tubuh, tidak bertentangan kecuali dalam kondisi yang memaksa dan hanya bersifat darurat, untuk sementara waktu saja.
Sebuah contoh fenomena menarik yang ditemukan diantara pasien penyakit degeneratif dan sel abnormal adalah bahwa pasien penyakit tersebut umumnya memiliki organ lambung yang bermasalah. Pada pemahaman medis saat ini, tidak ditemukan hubungan yang erat antara gangguan lambung dengan penyakit degeneratif dan sel abnormal. Bagaimana Konsep Karnus menjawab fenomena tersebut? Konsep Karnus senantiasa mengembalikan permasalahan tubuh manusia sesuai dengan algoritma-Nya. Setelah mempelajari algoritma tubuh dan ilmu dasar lainnya, Konsep Karnus justru menemukan jawaban yang sebaliknya yaitu bahwa penyakit gangguan lambung sangat berkaitan dalam proses timbulnya penyakit degeneratif dan sel abnormal. Konsep Karnus dengan yakin menyatakan bahwa gangguan lambung adalah salah satu penyebab utama timbulnya penyakit degeneratif dan sel abnormal.
sebelumnya:
selanjutnya: Mengapa Hal Itu Bisa Terjadi dan Bagaimana Penjelasannya?
Posting Komentar untuk "Fondamental Konsep Karnus - Iwan Benny Purwowidodo - BAB 1 - Pendahuluan"